Sabtu, 20 September 2014

Bersabarlah, Selangkah Lagi


            Bersabarlah, selangkah lagi. Salah satu kalimat sederhana yang saya gunakan selama ini adalah “One More”. Kalau saya mau pulang, saya bilang “One More”, saat saya ulangan mendapat nilai yang tidak memuaskan saya bilang “One More”. Berarti kalau begitu, anda putus sedih sebentar lalu katakan “One More”. Karena seburuk apapun masa lalu kita, masa depan kita suci. Jadi apapun yang terjadi, selalu katakan “One More”. Semoga kita menjadi pribadi yang tidak menderita terlalu lama di satu tempat lalu memulai lagi dengan harapan yang baru.
            Banyak orang berhenti berupaya, saat sebetulnya mereka sudah hampir sampai. Sabarlah, selangkah lagi. Kita merasa perjalanan hidup ini panjang, karena kita belum tau ke depannya. Nah kalau kita belum tau, lalu kita memutuskan berhenti, kan sayang sekali kalau sebetulnya keberhasilan itu hanya satu langkah lagi. So, kalau anda bertahan, anda akan melihat hasil yang anda sabari selama ini. Kadang seorang yang selalu berbuat baik saja akan merasa bosan, karena kehidupan tidak ada perubahan. Seseorang yang bosan itu sedang melakukan sesuatu yang baik. Pokoknya yang anda lakukan menambahkan sesuatu yang baik memang kadang membosankan, karena yang anda lakukan itu tidak akan semuanya langsung membuahkan hasil.
            Kesabaran itu tidak terbatas, karena kesabaran adalah sifat Tuhan, yang terbatas adalah kesabaranmu. Masalahnya kesabaran itu tumbuh. Kesabaran kita waktu umur 5 tahun beda dengan waktu umur 10 tahun. Yang bermasalah adalah orang yang kesabarannya waktu umur 60 tahun sama dengan kesabaran saat umur 16 tahun. Berarti karena sesuatu yang molor ini namanya kesabaran dari 5 tahun ke 60 tahun bisa berbeda sebetulnya kalau kita berharapan baik, kesabaran kita pun tak terbatas, karena bisa tumbuh. Tapi siapapun yang memutuskan tidak bersabar lagi, maka kesabarannya habis. Semarah apapun kalau kita memutuskan untuk tetap bersabar, maka kesabarannya panjang. Jadi kalau begitu, betul-betul keputusan anda. Jadi kalau anda mengatakan “hidupku, keputusanku”, maka keputusannya harus baik.
            Semua kebaikan yang ingin anda capai mengharuskan anda melalui kesulitan. Kesulitan adalah tanda anda sedang berupaya, dan kesulitan utamanya adalah meninggalkan kebiasaan buruk. Apakah berubah itu mudah? Tidak. Berarti berubah menjadi orang baik itu sulit. Kenapa berubah menjadi orang baik itu sulit? Karena menjadi orang tidak baik itu lebih mudah. Berubah itu seharusnya mudah kalau hati anda terundang pada kebaikan. Kalau anda merasa bisa menikmati keindahan hidup melalui keburukan, itu berarti anda memang menolak berubah.

            Bersabar itu sepanjang hidup. Bersabar itu kualitas hati sepanjang hidup. Bersabar itu kualitas hati yang baik sepanjang upaya baik. Kalau disingkatnya bersabar adalah kehidupan.

1 komentar:

  1. Saya suka itu, setingkat aku telah belajar bersabar. Menurutku sabar memang tiada batas...

    BalasHapus